Decidiuos Tree By Hadi Saharudin (Dyspnea)





Apa yang dapat kita pelajari dan kita fikirkan daripada alam ciptaan Allah ini?

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal, iaitu orang-orang yang mengingati Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari seksa neraka" (Ali- Imran : 190-191)

Suatu hari saya terdengar petikan kata-kata Ustaz Dr Zahazan dalam satu kuliahnya menerusi radio IKIM.FM,

"Orang beriman umpama pohon yang merendang. Akarnya sangat kuat dan sangat sukar untuk dipatahkan. Malah akarnya bisa mencengkam ke dasar tanah. Begitulah dengan orang beriman. Keimanannya teguh semata-mata kerana Allah yang Esa."

Daun pohon itu sangat rendang dan lebat umpama orang beriman yang semakin berusia, semakin bertambah pula aamal ibadatnya, semakin bertambah jua ilmunya. Pohin itu sangat teguh dan kukuk di situ. Meskipun kadangkala dahan dan dedaunnya meliuk lintuk dan bergerak dipukul angin kuat, namun pohonnya tetap di situ. Akarnya yang kuat mampu menahan dirinya daripada tumbang.

Seperti orang yang beriman, meskipun kadangkala iman itu ada yazidnya(naik) dan yankusnya (turunnya), meskipun terkadang hampir ditewaskan dengan pujuk rayu syaitan dan nafsu, namun keimanan yang teguh yang mendasari hati mengatasi segalanya.

Pohon itu tahan diuji dengan panas dan hujan. Malah meskipun disambar petir dan angin yang kencang. Sepertimana orang yang beriman, meskipun diuji dengan dugaan dan ujian yang sangat berat, namun tetap pasrah dan sabar. Mereka tetap meneruskan hidup dengan senyuman dan tidak pernah mengalah.

Dedaun yang kering dan sudah tua yang tidak kekal di atasnya. Ia akan jatuh ditiup angin atau jatuh sendiri, dan akhirnya menyatu dengan tanah sepertimana orang beriman yang tidak pernah membiarkan dirinya bersalut dosa, sering mencari peluang untuk bertubat dan menyucikan diri, agar diri termasuk dalam kalangan orang yang diampunkan.

Pohon itu juga menjadi tempat untuk insan berteduh daripada kepanasan, bersandar keran keletihan. Tambahan itu, mereka juga dapat berlindung daripada panas dan hujan sepertimana orang beriman yang menjadi pelindung kepada saudaranya yang lain serta membantu saudaranya yang dalam kesusahan di samping membela nasib orang miskin dan anak-anak yatim.

Burung-burung juga sering singgah di dahan pohon tersebut. Itulah umpamanya orang beriman yang dalam masa yang sama, menjadi penolong agama Allah dengan menyebarkan hidayah dan petunjukNya kepada hamba-hambaNya yang lain yang perlukan bimbingan. Mereka mengajak ke arah kebaikam, menyeru ke jalan yang benar dan mencegah daripada kejahatan.

Namun, pohon itu tetap pohon. Sebatang pohon yang merupakam makhluk Allah SWT. Dia tidak kekal dan saatnya akan tiba, pasti ia akan mati jua. Like a deciduous tree.

Walau seteguh mana pun ia di situ, kita sedar, saatnya akan tiba di mana kita tidak mampu lagi menyaksikan ianya berdaun lebat dan berdiri kukuh di situ. Sepertimana orang beriman, tiba masa dan ketika, dirinya tetap akan pergi menghadap Illahi.

Namun kehilangannya pasti dirasai, jasa dan bakti mereka tetap dalam sanjungan. Dan akhirnya kita dapat mempelajari sesuatu daripada sebatang pohon yang sering kita pandang selama ini.

Ini mengajarkan kita untuk menjadi seorang hamba yang lebih baik kepadaNya. Bukan sekadar untuk dipandang, namun jua untuk dipelajari dan mengambil sesuatu daripad alam yang terbentang luas ini sebelum mata ini terpejam buat selamanya.

Juga, semoga kita dapat meningkatkan keimanan dan amal soleh kepadaNya, serta termasuk dalam kaum yang memikirkan. InsyaAllah

"Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami tumbukan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjada pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (meningat Allah)." (Qaaf : 7-8)

Wallahualam.

Comments